CANDI BOROBUDUR

LABUAN BAJO

Minggu, 06 Agustus 2017

CLAKET ADVENTURE PARK, MOJOKERTO




Berkonsep outdoor, para pengunjung bisa berfoto di atas panggung kayu yang di bawahnya lereng jurang dengan latar belakang hutan yang berhadapan langsung dengan Gunung Welirang.
Destinasi baru itu Claket Adventure Park namanya. Namun pengunjung tak perlu khawatir jatuh, karena di tempat ini telah dilengkapi pengaman sesuai prosedur standar. Di sini pengunjung akan merasakan berbagai macam wahana yang cukup menguji adrenalin.
Di area ini pengunjung bisa bersantai di kursi drum yang telah dimodifikasi. Selain kursi drum, ada juga gazebo untuk bersantai bila datang bersama keluarga.



Tak perlu kehausan atau pun kelaparan, karena di sini pengunjung bisa menikmati aneka jajanan dan makanan di kantin yang telah disediakan.
Tak hanya orang dewasa saja yang bisa menikmati spot foto di wisata ini, anak-anak pun bisa menjajalnya. Tentu tetap di bawah pengawasan orangtua dan pendamping.

Sumber : http://www.tribunnews.com/travel/2017/04/24/claket-adventure-park-destinasi-wisaya-yang-memacu-adrenalin

Selasa, 25 April 2017

TIPS AGAR TERHINDAR DARI SAMBARAN PETIR PADA SAAT PENDAKIAN




Seperti dirangkum dari CNN Indonesia, dalam melakukan pendakian adakalanya kita mendaki disaat musim hujan disertai dengan gemuruh petir. Hal itu dapat menjadikan kita semakin was-was dalam melanjutkan perjalanan apakah dilanjutkan atau tidak?
Agar terhindar dari ancaman petir berikut Pendaki Selow berikan tips-tips yang juga bermanfaat bagi kalian para pencinta gunung.

  1. Jika memang terpaksa mendaki dalam kondisi hujan, maka siasati dengan mencari tahu kondisi cuaca di gunung yang akan didaki. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menghubungi tim di basecamp setempat.
  2. Jangan berada di padang rumput yang luas, puncak, atau punggungan gunung yang terbuka.
  3. Hindari berlindung di bawah pohon yang tinggi, karena saat petir menyambar pohon, aliran listrik akan merambat ke tanah dan berbahaya bagi pendaki. Jika terpaksa, pendaki bisa berlindung pada pohon yang berdiri lebih rendah.
  4. Mematikan alat-alat yang memancarkan atau menerima gelombang seperti telepon seluler, HT (Handy Talky), GPS atau radio. Gelombang yang dipancarkan peralatan ini bisa memancing petir untuk menyambar. Ponsel bisa dinyalakan asal dengan mode pesawat.
  5. Jika mendirikan tenda di tempat terbuka, pilih daerah lembah atau daerah rendah lainnya.
  6. Hindari aksesori berbahan logam. Jenis bahan ini adalah penghantar listrik sekaligus bisa menangkap kilat.
  7. Alasi tubuh dengan ransel, matras atau bahan anti konduktor lain. Hal ini untuk menghindari tubuh agar tidak bersentuhan langsung dengan tanah.

Salam,
Pendaki Selow

Sabtu, 22 April 2017

GUNUNG CIREMAI 3078 MDPL, PESONA KEINDAHAN PUNCAK TERTINGGI DI JAWA BARAT

Hai sobat pendaki balik lagi nih bareng kami Pendaki Selow ...
Kali ini kami mau menceritakan pengalaman kami mendaki Gunung Ciremai, Jawa Barat.


Gunung Ciremai dilihat dari Pos Pendaftaran

Jumat, 24 Maret 2017
Untuk mempersingkat waktu sengaja kami menyewa travel untuk menuju daerah Kuningan dikarenakan libur panjang takut macet dijalan dan estimasi waktu kami terlewat apabila kami menaiki angkutan umum.

Sabtu, 25 Maret 2017
Pagi hari sekitar pkl.02.30 wib kami sudah tiba di Pos pendakian Gunung Ciremai didaerah Linggarjati, Kuningan Jawa Barat. Sambil menunggu pos pendaftaran dibuka kami mencari sarapan dan bersih-bersih terlebih dahulu. Pos pendaftaran dibuka pkl.05.00 wib, kami bergegas laporan simaksi supaya cepat dan juga dapat melanjutkan perjalanan dipagi hari karena suasananya yang segar dan masih bersemangat.

Pos Pendaftaran Linggarjati (650 mdpl)
Setelah selesai melakukan pendaftaran dan simaksi maka kami langsung bergegas menuju Pos 1, jaraknya lumayan jauh tapi treknya bisa dilalui kendaraan bermotor karena sudah beraspal, kalau mau naik ojek sudah tersedia dengan tarif Rp.25.000,-

Pos 1 Cibunar (750 mdpl)
Pkl.07.00 wib kami tiba di Pos 1, jarak dari Pos Pendaftaran Linggarjati ke Pos 1 lumayan jauh juga dengan trek yang beraspal, mobil travel kami tidak kuat nanjak sehingga kami harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Di Pos 1 ini seperti biasa kami mengisi perbekalan air semaksimal mungkin karena bagi para sobat semua yang ingin menggunakan jalur pendakian ini selama perjalanan sampai puncak tidak ada mata air sama sekali jadi harus ekstra irit dengan air ya, hehehe ...

Pos 2 Leuwing Datar (1225 mdpl)
Pkl.08.30 wib kami sudah tiba di Pos 2, lalu kami melanjutkan perjalanan karena pos ini merupakan hanya tanah lapang biasa.

Pos 3 Kondang Amis (1225 mdpl)
Pkl.09.00 wib kami sudah tiba di Pos 3, disini kami beristirahat sejenak karena ada beberapa tempat duduk yang terbuat dari kayu dan juga shelternya jadi lumayan deh buat beristirahat.


Kondang Amis

Pos 4 Pangalap (1325 mdpl)
Pkl.09.30 wib kami tiba di Pos 4, setelah beristirahat sejenak kami lalu melanjutkan perjalanan menuju Pos 5.


Pangalap

Pos 5 Kuburan Kuda (1450 mdpl)
Pkl.10.39 wib kami tiba di Pos 5, disini pos nya hanya berupa tanah lapang tapi lumayan luas bisa untuk mendirikan beberapa tenda apabila ingin berkemah disini.


Santai sejenak di Pos 5

Pos 6 Pamerangan (1650 mdpl)
Pkl.12.36 wib kami tiba di Pos 6, disini juga merupakan tanah lapang dan ada potongan kayu besar yang bisa digunakan untuk beristirahat dan bersantai sejenak, hehehe ...
Karena sudah waktunya makan siang maka kami putuskan untuk memasak makanan terlebih dahulu sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan, karena dari sinilah perjalanan pendakian Gunung Ciremai yang sesungguhnya dimulai.

Pos 7 Tanjakan Bingbin
Pkl.12.55 kami sampai di Pos 7, jalur trek sudah mulai menanjak dan tidak ada bonus sama sekali, sepanjang jalur menanjak banyak sekali ditumbuhi akar pepohonan yang membuat jalur menjadi licin, jadi mesti hati-hati yaa ...

Pos 8 Tanjakan Seruni (1650 mdpl)
Pkl.13.20 kami tiba di Pos 8, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak karena perjalanan selanjutnya hanya berupa tanjakan dan tidak berbonus. Jarak antara Pos 8 dengan Pos 9 lumayan jauh dengan jalur yang menanjak.

Pos 9 Bapak Tere (2025 mdpl)
Pkl.15.45 wib kami akhirnya tiba di Pos 9, dihadapan kami sudah terpampang jelas jalur pendakian yang hanya menanjak dengan bergelantungan menggunakan tali dan berpegangan pada akar pohon, butuh tenaga ekstra nih ...


Bapa Tere

Pos 10 Batu Lingga (2200 mdpl)
Pkl.16.30 wib kami tiba di Pos 10 dengan tenaga yang sudah mulai terkuras, berhubung hari sudah mulai sore dan juga sudah mulai turun hujan maka kami memutuskan untuk mendirikan tenda disini, tempatnya lumayan juga untuk mendirikan beberapa tenda. Akhirnya setelah selesai mendirikan tenda dan makan malam kami lanjut beristirahat untuk memulihkan tenaga untuk
perjalanan selanjutnya.

Minggu, 26 Maret 2017
Pagi harinya pkl.06.30 wib kami melanjutkan perjalanan menuju puncak dengan membawa bekal makanan dan air secukupnya, sisanya kami tinggal ditenda.

Pos 11 Sangga Buana I
Pkl.08.00 wib kami tiba di Pos 11 tanpa istirahat kami lalu melanjutkan perjalanan kembali.

Pos 12 Sangga Buana II (2500 mdpl)
Pkl.08.30 wib kami tiba di Pos 12 karena jaraknya yang berdekatan dari Pos 11, kami beristirahat sejenak karena tempatnya yang lumayan enak dan adem karena ditumbuhi pohon yang rindang.

Pos 13 Pangasinan (2800 mdpl)
Pkl.10.00 Kami tiba di Pos 13, sekali lagi kami istirahat karena jalur yang kami lewati sudah mulai menanjak dan ini merupakan pos terakhir untuk sampai menuju puncak. Jalur dari pos ini
menuju puncak sangatlah ekstrim dengan jalur menanjak dan berbatuan karena merupakan jalur aliran air dan kawah dari puncak gunung.


Jalur dari Pos 13 menuju Puncak

Pkl.11.30 wib kami tiba dipuncak Gunung Ciremai, sungguh sangat melelahkan sekali dan butuh perjuangan karena jalurnya yang ekstrim. Setelah berfoto ria seperti biasa kami memutuskan untuk bergegas turun ke tenda dan juga packing barang kembali dan bergegas untuk turun kebawah agar tidak kemalaman sampai di basecamp.


Hamparan Edelweiss di Puncak Ciremai


Top on Ciremai 3078 mdpl


Kawah Puncak Ciremai

Bagi para pemula yang ingin melewat jalur pendakian ini diharapkan untuk latihan seminggu sebelumnya dengan berolahraga karena dijalur ini butuh perjuangan yang sangat ekstra, hehehe ...
Dan juga harus irit dengan air ya karena selama di jalur pendakian tidak ditemukan mata air sedikit pun hingga sampai di puncak.


Salam,

Pendaki Selow


Estimasi Biaya :
Bus dari Terminal Lebak Bulus - Linggarjati : Rp.75.000,-
Angkot dari Linggarjati - Pos Pendakian : Rp.5.000,-
Simaksi : Rp.50.000,- (sudah termasuk asuransi, sertifikat dan kupon makan Rp.8.000,-)


KEINDAHAN CIKURAY, TREK YANG TIDAK BERBONUS



Pos Masuk Pendaftaran

Hai sobat pendaki, balik lagi nih bareng Pendaki Selow ...
Kali ini kami mau menceritakan tentang pengalaman mendaki Gunung Cikuray, Jawa Barat.

Jumat, 30 Desember 2016
Awal keberangkatan kami dari terminal Kampung Rambutan sekitar pkl.21.30 wib, karena saat itu pas momen liburan panjang tahun baru jadi kita harus memutar arah lewat Jonggol, Cileungsi dikarenakan kepadatan di tol Cipularang.
Pagi hari sekitar pkl.04.30 wib kami sudah tiba di Terminal Guntur, Garut. Setelah bersih-bersih dan mencari sarapan perjalanan kami lanjutkan menggunakan mobil losbak menuju Pos Pemancar Gunung Cikuray. Pkl.07.00 wib kami sudah tiba di Pos Pemancar. Setelah melakukan simaksi dan laporan lain-lain kami mulai melanjutkan perjalanan melalui Pos Pemancar.

Sabtu, 31 Desember 2016
Dijalur pendakian melalui Pos Pemancar ada banyak pos-pos yang harus kita lalui sebelum sampai di Pos Bayangan.
Jarak antar pos pun saling berdekatan kira-kira bisa kita tempuh jarak antar pos selama kurang lebih 1 - 2 jam, tapi jangan harap seperti dijalur pendakian gunung-gunung lainnya yang tiap pos disediakan shelter untuk beristirahat, dijalur pendakian Gunung Cikuray ini pos nya hanya berupa tanah lapang yang tidak terlalu luas hanya muat untuk sekitar 2 atau 3 tenda saja apabila kita harus memutuskan untuk mendirikan tenda.


Jalur pendakian dari Pos 4 menuju Pos 5

Perjalanan dari Pos 1 hingga Pos 4 terasa biasa saja bagi kami yang baru mendaki awal nih, hehehe ... Baru kemudian perjalanan yang sesungguhnya dari Pos 4 hingga Pos 6 amat sangat melelahkan karena jalan yang sudah mulai menanjak dan tidak ada bonusnya sama sekali, jadi harus banyak-banyakin istirahat saja dan jangan terlalu boros sama air minum yang kita bawa dari bawah karena selama perjalanan di jalur kita tidak akan pernah menjumpai mata air hingga mencapai puncak.
Berhubung hari sudah menjelang sore sekitar pkl.16.00 wib dan juga langit sudah terlihat mendung maka kami memutuskan untuk mendirikan tenda di Pos 6 (Puncak Bayangan) karena kondisi badan yang sudah mulai lelah dan udara juga sudah mulai dingin. Betul saja setelah kami mendirikan tenda tidak lama hujan turun hingga larut malam. Suasana tengah malam selepas hujan sangat ramai sekali karena momennya pas tahun baru, jadi saat itu kami bisa melihat kembang api dari kota Garut dengan jelas karena kami sudah berada lumayan tinggi dikaki Gunung Cikuray.

Minggu, 01 Januari 2017
Pagi harinya sekitar pkl.07.00 wib setelah selesai sarapan kami melanjutakan perjalanan menuju puncak dengan hanya berbekal minum dan cemilan saja, semua perlengkapan kami tinggal di tenda saja.
Pkl.09.00 wib kami sampai di Pos 7, ini merupakan pos terakhir sebelum sampai puncak, hehehe ....
Pkl.10.30 wib kami sudah sampai di Puncak Cikuray, memang indah sekali pemandangan disana apalagi kalau kita naiknya pagi jadi bisa melihat sunset dipuncak bak berada diatas awan.


Top on Cikuray


Top on Cikuray

Setelah puas berfoto ria buat dokumentasi kami kemudian turun ke pos tempat kami mendirikan tenda untuk kemudian membuat makan siang dan beristirahat sejenak sebelum akhirnya kami bergegas turun kebawah agar tidak kemalaman mencapai terminal Guntur.
Sungguh pendakian Cikuray yang menguras tenaga tapi kami merasa puas karena keindahan alamnya yang mempesona ...


Negeri diatas awan

Oh iya ada satu info nih bahwa di Pos 6 sekarang sudah ada penjual air minum satu botol air mineral 1,5 ltr dihargai Rp.3000,- lumayan kan daripada kita harus bawa air berbotol-botol dari bawah, hehehee ... dan juga untuk sampah bisa kita tinggal di Pos 6 karena memang sudah ada yang mengurusinya.

Salam,

Pendaki Selow

Estimasi biaya :

Bus dari Terminal Lb.Bulus - Guntur : Rp.55.000,-
Mobil Losbak dari Terminal Guntur - Pos Pemancar : Rp.25.000,- (per orang)
Simaksi : Rp.25.000,-


Sabtu, 28 Januari 2017

WISATA AIR TERJUN TOROAN, AIR TERJUN PINGGIR LAUT MADURA

Air terjun Toroan biasa masyarakat sekitar menyebutnya ini tidak hanya memiliki keindahan dan kealamian yang masih terjaga. Sama seperti beberapa kawasan objek wisata yang ada di Pulau Madura lainnya, air terjun Toroan masih sangat alami dan sederhana. Nampaknya pemerintah setempat belum berminat untuk mengembangkan objek wisata ini secara serius dan profesional.



Namun, anda tidak perlu merasa khawatir akan kecewa dengan pemandangan yang ada disana. Disekitar air terjun Toroan ini ditumbuhi banyak sekali pepohonan sehingga siklus udara begitu sejuk dan sangat rindang. Jika biasanya air terjun hanya ada di kawasan pegunungan atau perbukitan maka lain halnya dengan air terjun Toroan ini. Tidak ada gunung maupun bukit disekitar air terjun dan yang semakin membuat takjub adalah air terjun Toroan berhadapan langsung dengan laut lepas karena letaknya yang berada di pesisir pantai.

Tempat ini juga sangat bagus untuk dijadikan spot fotografi ataupun lokasi pre wedding untuk sepasang kekasih yang akan melakukan persiapan resepsi tentunya dengan didukung oleh para ahli fotografi yang cukup handal.



Aliran air yang berasal dari ketinggian 20 meter ini langsung mengalir menuju muara laut, ditambah dengan sempurnanya pemandangan serta bebatuan yang berada di kawasan bawah air terjun. Bagi anda yang bisa berenang silahkan mencoba sensasi berenang di bawah air terjun yang cukup dalam sekitar 2 meter. Namun sayangnya masih belum ada kamar mandi umum, tempat ruang ganti pakaian atau fasilitas umum lainnya.

Biasanya menikmati sunset di dekat air terjun sambil mendengar deburan ombak di laut bukan hal yang tidak mungkin. Dengan datang ke objek wisata air terjun Toroan ini hal itu semua bisa anda dapatkan dengan mudah. Dan pesan dari kami adalah untuk ikut menjaga kebersihan dengan minimal membuat sampah pada tempatnya serta tidak merusak ekosistem yang sudah ada.




#pendakiselow
#pesonaindonesia

Sumber : www.pulaumadura.com